Jumat, 09 Mei 2008

Journey In Malaka Land-Selamat Tinggal Jiran

Hari ke-4
Barang sudah dipaking rapi, dan kami berangkat menuju johor baru via darat. Naik bis transnasional di terminal KL. Masih sempet sarapan, kali ini ketemu masakan Indonesia, karena yang masak orang Indon. Terus naik bis, dengan cara harus boarding layaknya naik pesawat (ini tidak mungkin ada di Indonesia). Ditambah menaikkan barang sendiri, si supir hanya melihat saja. Jangan bayangkan suasana terminal seperti terminal di Indonesia. Tidak ada knek, tidak ada calo yang terus menguntit, pengamen, semir sepatu atau orang yang mengaku2 habis keluar penjara turs minta uang mau pulang kampung, sungguh KL kota turis dengan segala kemudahan dan kenyamanan untuk turis.
4 Jam perjalanan ditempuh dan hampir 2/3 perjalanan aku tertidur. Tiba di terminal johor baru pukul 14.00 waktu setempat, selepas makan siang dan menitipkan tas kami melanjutkan naik bis ke Singapura. Jarak Johor baru - Singapura tidak lebih jauh dari Jakarta-Bogor. Cukup beli tiket sekali kita bisa berganti bis yang sama saat pemeriksaan ke imigrasian. Dan Kantor imigrasi Singapura adalah salah pintu masuk paling sulit. Kami harus melewati beberapa pemeriksaan dokumen, meski terkesan lama, namun dengan pelayanan yang profesional kenyamanan kami tidak terusik.
Akhirnya kami masuk wilayah Singapura pada pukul 16.00. Sholat Ashar sekaligus Dhuhur di mesjid yang terletak di daerah perkampungan Arab. Lalu kami melanjutkan berbelanja oleh-oleh di Bugis Vilage dan kemudian kembali ke Johor baru pada pukul 18.00. Singapura di sore hari tampak ramai, dan yang menganggumkan, hampir setiap jengkal tanah kosong pasti di tanami pohon atau bunga. Benar-benar asri.
Malamnya kami harus menunggu 2 jam, karena pesawat AirAsia delay. Dan Akhirnya kami berangkat pada pukul 23.00. Goodbye Malaysia, selamat tinggal negri Jiran, negri impian para TKI untuk mencari lembaran ringgit, kami sekarang belajar dari kalian, seperti dulu kalian belajardari kami, 20-30 tahun yang lalu.